Biro Bebras Telkom University

Workshop Pendampingan Implementasi Mapel Informatika untuk Guru SMP Kabupaten Bandung (Materi DSI dan TIK

Dalam era globalisasi dan digitalisasi, penguasaan terhadap Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) menjadi hal penting bagi masyarakat. Pada lapisan masyarakat terutama pelajar, TIK dapat memberikan dampak positif maupun negatif. TIK bisa memberikan dampak positif seperti kecepatan dan kemudahan akses bagi masyarakat. Sebagai contoh para pengguna TIK memungkinkan bagimereka mendapatkan akses terbuka terhadap berabagai informasi. Selain itu, memungkinkan pula bagi masyarakat dalam melakukan kolaborasi dalam berbagai hal. Selain dampak positif ini, TIK juga memiliki dampak negatif berupa adanya ancaman terhadap privacy dan juga keamanan informasi. Dampak positif dan negatif ini menjadi bagian dari Dampak Sosial Informatika (DSI) yang memerlukan awareness tinggi bagi berbagai lapisan masyarakat. Di sisi lain, pada tahun 2022 pemerintah melalui Kepala Badan Standar, Kurikulum, Dan Asesmen Pendidikan Kemdikbudristek Nomor 008/H/KR/2022 telah menentukan Capaian Pembelajaran Pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, Dan Jenjang Pendidikan Menengah Pada Kurikulum Merdeka yang harus diikuti oleh semua satuan pendidik. Salah satunya, di dalam peraturan tersebut, dijelaskan pula secara jelas capaian pembelajaran mata pelajaran Informatika. Peserta didik mempelajari mata pelajaran Informatika tidak hanya untuk menjadi pengguna komputer, tetapi juga untuk menyadari perannya sebagai problem solver yang menguasai konsep inti (core concept), terampil dalam praktik (core practices) menggunakan dan mengembangkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK), serta berpandangan terbuka pada aspek lintas bidang.

Penerapan Kurikulum Merdeka yang bertujuan untuk menciptakan sistem pendidikan yang lebih fleksibel, komprehensif, dan adaptif, menuntut perubahan signifikan dalam pengajaran mata pelajaran informatika. Salah satu materi yang diperlukan dalam mata pelajaran Informatika adalah Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) serta Dampak Sosial Informatika (DSI). Guru informatika di tingkat SMP Guru-Guru mata pelajaran Informatika di Kabupaten Bandung., yang berperan dalam membentuk dasar-dasar pemahaman teknologi pada siswa, memerlukan dukungan untuk menyesuaikan metode pengajaran mereka dengan tuntutan kurikulum yang baru. Tradisionalnya, pendidikan informatika sering kali terbatas pada pengajaran dasar-dasar komputer dan pemrograman. Dalam perkembangannya tidak berhenti pada materi tersebut, namun juga diperlukan adanya penguasaan terhadap Tenologi Informasi dan Komunikasi (TIK), yang memberikan efek positif dan negatif berupa Dampak Sosial Informatika. Masyarakat dan siswa perlu waspada terhadap dampak negatif dan mampu memaksimalkan dampak positif dari keberadaan TIK. Kemampuan ini perlu dipersiapkan dengan baik sehingga tim merasa perlu membekali guru dengan pemahaman dan keterampilan TIK dan DSI menjadi langkah penting dalam mempersiapkan penguasaan teknologi oleh siswa. Salah satu tantangan utama dalam penerapan kurikulum baru adalah kesenjangan kompetensi antara kurikulum yang ditetapkan dan kesiapan guru dalam mengimplementasikannya. Banyak guru informatika di SMP belum sepenuhnya siap dalam mengajarkan mata pelajaran Informatika. Hal ini mengakibatkan kurang maksimalnya proses pembelajaran dan pengajaran yang dapat berdampak pada kualitas pendidikan siswa. Guru-guru mata pelajaran Informatika sendiri berasal dari latar pendidikan yang berragam. Ada yang Latar belakang inilah yang mendasari pentingnya kegiatan pendampingan penerapan mata pelajaran informatika dengan fokus pada Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) serta Dampak Sosial Informatika (DSI) untuk Guru-Guru mata pelajaran Informatika tingkat SMP di Kabupaten Bandung dalam rangka mendukung Kurikulum Merdeka.

Secret Link